Jumat, 20 Oktober 2023

Livable City Sinar Mas Land Permudah Jalan Menuju Indonesia Emas

sc. indonesiabaik


Harapan saya sebagai seorang guru honorer di usia kemerdekaan RI yang ke-78 ini adalah semakin banyak livable city alias kota layak huni di negeri ini. Karena dengan begini maka peluang untuk mewujudkan fungsi pendidikan nasional semakin terbuka lebar. Hal ini akan berdampak pada jalan menuju Indonesia emas. Mengapa demikian?



Sebagaimana tercantum dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Berdasarkan definisi tersebut, terlihat jelas bahwa tidak hanya kepandaian, keterampilan yang diharapkan ada di dalam diri para generasi penerus bangsa, melainkan juga diharapkan memiliki karakter positif serta sehat jasmani dan rohani.

Fungsi pendidikan nasional yang begitu mulia tersebut dapat terwujud dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menghadirkan sebuah tempat hidup yang menghadirkan rasa aman, nyaman, memberikan kemudahan bagi generasi penerus bangsa untuk belajar, serta kemudahan untuk meraih sehat lahir dan juga batin. Nah, poin-poin tersebut dapat kita temukan pada kota layak huni atau livable city. Kota layak huni atau livable city itu sendiri merupakan gambaran sebuah lingkungan dan suasana kota yang nyaman sebagai tempat tinggal dan sebagai tempat untuk beraktifitas yang dilihat dari berbagai variabel baik fisik maupun non-fisik (Wheeler, 2004)

Kota-kota di Kanada sudah menerapkan livable city. Bahkan 3 wilayah di Kanada masuk dalam 10 livable city terbaik di dunia. Banyaknya livable city di Kanada secara tidak langsung dapat mengantarkannya menjadi negara dengan penduduk paling berpendidikan di dunia pada tahun 2022. Demikian juga dengan Jepang. Hal ini juga menjadi salah satu faktor pendukung yang membuat Jepang meraih peringkat kedua sebagai negara paling berpendidikan di dunia.

Biaya bukanlah satu-satunya faktor yang membuat seseorang menjadi berpendidikan atau tidak. Dukungan dari lingkungan terdekat hingga lingkungan sekitarlah yang membuat seseorang mau bahkan bersemangat menempuh pendidikan. Nah dukungan seperti itu bisa juga kita temukan di kota layak huni yang sudah didesain sedemikian rupa untuk memberikan rasa nyaman, dukungan bagi yang tengah belajar atau menuntut ilmu berupa menyediakan pusat pendidikan, pusat kesehatan, pusat hiburan, area kerja atau perkantoran, pusat kegiatan masyarakat, dan sebagainya.

Lalu bagaimana dengan Livable City di Indonesia? Alhamdulillah, ada Sinar Mas Land. Yup, Sinar Mas Land kembangkan konsep livable city di negeri ini dengan menerapkan konsep pembangunan 4 pilarnya yang terdiri dari Live, learn, work, dan play. Dalam website Sinarmas Land disebutkan mengenai maksud dari 4 pilar pembangunan.

 

  • Live mengacu pada sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan hidup masyarakat, seperti: hunian, pusat perbelanjaan, ruang publik, akses jalan, dan keamanan.
  • Learn mengacu pada sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan pendidikan masyarakat, seperti: sekolah formal, sekolah vokasional, sekolah dasar hingga atas, serta universitas nasional dan internasional. 
  • Work mengacu pada sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan profesional dan lapangan kerja, seperti: pusat perkantoran, green office, kota industri, serta area komersial.
  • Play mengacu pada sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan emosional dan rekreasi masyarakat, seperti: pusat olahraga, taman rekreasi, exhibition halls, hingga pusat kuliner.

 

“BAGAIMANA PENERAPAN KONSEP PEMBANGUNAN LIVABLE CITY DI INDONESIA?”

 

BSD City adalah salah satu Livable City di negeri ini. Saat kita ke BSD City maka kita akan dengan mudah menjumpai hunian, sekolah formal maupun informal, universitas, rumah sakit, kantor, mall, taman, tempat ibadah, dan sebagainya. Jadi semua yang dibutuhkan sudah tersedia di BSD City.


topbusiness.id


Saya jadi membayang betapa banyak kemudahan yang didapatkan jika tinggal di BSD City. Tak perlu pergi jauh jika ingin menghilangkan penat yang setipis tisu, cukup pergi ke area taman yang tersedia di sana, atau ke pusat hiburan. Lalu jarak antara sekolah anak dan tempat kerja pun jadi tak sejauh tanggal muda ke tanggal tua, dan sebagainya.  Kemudahan-kemudahan tersebut akan mengantarkan orang-orang yang bertempat tinggal di sana mendapatkan hal yang paling berharga yakni waktu, waktu bersama orang-orang terkasih dan tercinta. Orang tua jadi lebih banyak waktu bersama anak-anak yang bisa dimanfaatkan untuk membangun bonding dengan anak, atau bisa melakukan me time, update skill, dan sebagainya. Hal seperti akan membuat  anak-anak  tumbuh dan berkembang dengan baik.

Fyi, BSD city ini adalah salah satu livable city karya Sinar Mas Land, lho. Keren ya? Konsep pembangunan 4 pilar pun bisa dengan mudah kita temukan di sini.




Harapan saya, semoga Sinar Mas Land bisa menghadirkan livable city di kota-kota lainnya. Dengan begitu, maka makin banyak masyarakat negeri ini yang bisa menjalani hidup dengan layak, mendapatkan semua haknya tak terkecuali hak mendapatkan pendidikan yang baik, mulai dari pendidikan di keluarga, sekolah, hingga lingkungan tempat tinggal. Dengan memiliki SDM yang berpendidikan maka jalan menuju Indonesia emas semakin mudah.

 

 ***

Referensi

https://www.sinarmasland.com/development/township/bsd-city

https://globalnews.ca/news/9787103/canada-most-liveable-cities-top-10-2023/

 

https://data.goodstats.id/statistic/yukilase/kanada-puncaki-jajaran-negara-paling-berpendidikan-tahun-2022-WgigC

Selasa, 20 Desember 2022

Target Guru Matematika

 Assalamu'alaikum, 

dear, diary.

Waktu awal semester, saya sempat bertanya kepada para siswa, siapa yang suka dan tidak suka matematika. Saya pun tidak kaget saat mendapati sebagian besar siswa tidak suka matematika. 

Alasan para siswa tidak suka matematika karena mereka menganggap matematika itu susah. Fakta ini tidak semerta-merta membuat saya berambisi untuk mengubah mereka jadi menyukai matematika, tidak. Fakta ini juga tidak membuat saya jadi malas untuk mengajarkan mereka matematika, tidak.

Saya memaklumi banyak siswa yang tidak suka dengan matematika. Tidak masalah. Karena setiap anak itu unik, setiap anak memiliki kecerdasan masing-masing. Dan mungkin logika matematika bukanlah kecerdasan dominan mereka.   

Target saya mengajar matematika kepada para siswa tersebut (terutama yang tidak suka dengan matematika), bukanlah mengubah mereka menjadi suka matematika, mengubah mereka jadi mahir matematika, tidak. Target saya cukup mereka memahami kemampuan dasar dari materi yang saya ajarkan, serta menjalankan tugas seorang guru yang disebutkan pada undang-undang yakni menstimulasi karakter positif mereka. 

Ya, membentuk karakter positif anak bukan tugas guru mata pelajaran PPKN atau aqidah akhlah saja. Semua guru bertugas untuk melakukan hal itu, termasuk saya selaku guru matematika. 

Nah, adapun cara saya membentuk karakter positif anak yakni melalui pembelajaran matematika. Entahlah saya yakin, belajar matematika bisa membentuk karakter positif anak seperti teliti, dispilin, tanggung jawab, semangat, dan pantang menyerah. 

Untuk mewujudkan target tersebut, saya pun sudah merangkai ide salah satunya aneka game yang akan saya gunakan dalam pembelajaran matematika. Saya harap, ikhtiar ini bisa membuahkan hasil yang manis bagi para siswa tersebut. Do'akan saya berhasil yak. Terima kasih banyak.

Dah, sekian dulu yak curhat kali ini.

InsyaAllah, bertemu di lain waktu. 

See yaaa

Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.



Senin, 05 Desember 2022

Peran Astra Menjaga Kelestarian Bambu Langka hingga Meningkatkan Ekonomi Para Petani

Indonesia dianugerahkan kekayaan alam yang melimpah ruah. Negeri ini kaya akan berbagai macam tanaman. Salah satunya yakni kaya akan tanaman bambu. Berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia bahwa terdapat 176 spesies bambu di Indonesia dari total 1620 jenis bambu yang ada di dunia yang berasal dari 80 negara. Hal  ini berarti 10% jenis bambu di dunia berada di Indonesia. Bahkan sekitar 105 jenis bambu yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik. Saking kayanya, Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia sebagai negara penyuplai bambu.

Nah, tanaman bambu itu sendiri merupakan tanaman yang beruas dan berongga di bagian batangnya yang merupakan tanaman anggota jenis rerumputan atau rumput-rumputan.

Bambu bermanfaat bagi ekonomi, konservasi, dan kebudayaan. Indonesia diperkirakan memiliki 1 juta hektar lebih tanaman bambu, namun, hanya 25.000 hektar yang telah dikelola dalam bentuk hutan/kebun bambu. Sementara sisanya tumbuh secara sporadis. Di Indonesia, bambu memiliki potensi yang sangat menjanjikan untuk dimanfaatkan dengan baik. Tumbuhan ini pun mudah dikembangkan dan mempunyai daur hidup yang relatif cepat dengan waktu panen hanya 3–4 tahun.

Belum banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui fakta bahwa bambu memiliki begitu banyak manfaat. Hal ini mengakibatkan lahan-lahan yang ditanami bambu beralih fungsi. Jika hal ini terus terjadi maka tidak menutup kemungkinan bambu-bambu khas negeri ini bisa menjadi langka hingga punah. Sebagaimana pernyataan Jatmika, pemimpin Yayasan Bambu Indonesia, dalam kompas mengungkapkan bahwa 37 jenis bambu di Jawa Barat kini sangat langka.

Melansir dari Baliilu, disebutkan bahwa ada jenis bambu di daerah Tabanan yang juga mengalami kelangkaan. Salah satunya diakibatkan oleh kurangnya perawatan dan pengetahuan tentang bambu yang tidak hanya bermanfaat untuk alam melainkan juga dapat dijadikan sebagai bahan pangan dan sumber penghasilan.

Adapun jenis bambu yang pernah mengalami kelangkaan tersebut adalah bambu tabah. Hal ini diketahui oleh seorang akademisi dari Universitas Udayana bernama Dr Ir Pande Ketut Diah Kencana, MS. Beliau pun segera turun tangan untuk menghentikan kelangkaan bambu tabah. Namun beliau menyadari tidak bisa sepenuhnya berada di lapangan untuk memperhatikan bambu tabah. Beliau mengharapkan adanya bala bantuan untuk menjaga kelestarian bambu tabah.

Gayung bersambut, PT. Astra International Tbk dan Perkumpulan Desa Lestari mengadakan Program Kampung Berseri Astra-Desa Sejahtera (KBA-DS) di Tabanan, tepatnya di kecamatan Pupuan dan Selemadeg Barat.  

Sc. Desa Lestari

Sc. Desa Lestari

Adapun program KBA-DS yang diselenggarakan oleh PT. Astra International Tbk dimulai sejak 2018 hingga tahun 2020. Sebanyak 811 petani dari 25 desa yang berasal dari kecamatan Pupuan dan Selemadeg Barat  mengikuti program tersebut. Dalam kurun waktu 2 tahun, para petani diberikan pelatihan yang bertujuan memberdayakan kampung, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan benefit bagi pendapatan dengan memberi nilai tambah.

Astra bersama dengan Perkumpulan Desa Lestari secara bersama-sama berusaha untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang dikelola oleh Koperasi Tunas Bambu Lestari, BUMDesma Pupuan, Kelompok Tani (Subak Abian), dan KUB.  Astra  dan Perkumpulan Desa Lestari serta organisasi-organisasi tersebut berkolaborasi mengadakan kegiatan pelatihan sebagai usaha memberdayakan masyarakat dalam mengolah bambu tabah. Pelatihan-pelatihan yang diikuti oleh 811 petani tersebut antara lain mengenai peningkatan kualitas produksi, pengemasan rebung bambu tabah, pengembangan produk olahan rebung bambu tanah, dan sebagainya.

Alhamdulillah, apa yang diikhtiari oleh Astra, Perkumpulan Desa Lestari, Koperasi Tunas Bambu Lestari, BUMDesma Pupuan, Kelompok Tani (Subak Abian), dan KUB, berbuah manis sekali. Salah seorang petani bambu tabah, Pak Griswara, mengungkapkan bahwa saat ini ia bisa merasakan manfaat dari program KBA-DS. Salah satunya yakni Rebung bambu tabah yang ia panen saat ini berkualitas grade A. Dengan kualitas rebung bambu tabah yang sebaik ini, maka ia bisa menjual rebung bambu tabah dengan harga yang tinggi. Jika masyarakat sudah mulai merasakan manfaat dari menanam bambu tabah, salah satunya manfaat dari sisi ekonomi, maka jenis bambu yang satu inipun tidak akan mengalami kelangkaan lagi. Yang ada malah banyak orang yang berbondong-bondong menanam bambu tabah, termasuk saya, yang terinspirasi dengan apa yang dilakukan oleh Astra dan semuanya.


Sc. Mongabay

Sebagai warga Bali, saya mengucapkan terima kasih karena PT. Astra International Tbk sudah peduli dan all out mengulurkan tangan untuk menjaga kelestarian bambu tabah, lalu meningkatkan ekonomi para petani bambu tabah. Semoga apa yang dilakukan Astra ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Semoga juga penjualan bambu tabah produksi petani Pupuan dan Selemadeg Barat semakin meningkat sampai tembus di kancah internasional. Aamiin.  

 

*** 

Referensi:

https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/2966/pengembangan-bambu-berkelanjutan#:~:text=Terdapat%20176%20spesies%20bambu%20di,di%20Indonesia%20merupakan%20tanaman%20endemik.

https://baliilu.com/kupas-tuntas-bambu-tabah-dari-hulu-ke-hilir-bersama-diah-kencana/

https://foresteract.com/bambu/

https://sains.kompas.com/read/2011/01/14/13234944/37.Bambu.Nusantara.Tergolong.Langka

Alasan Kembali Jadi Guru Setelah Vakum Sekian Lama

Dear Diary

Jadi guru lagi setelah vakum sekian lama. Berapa lama ya vakum jadi guru? Lama banget. Kalau dihitung-hitung sudah 11 tahun. Waktu itu vakum jadi guru karena hijrah ke pulau Jawa, ikut suami. Lalu apa alasan kembali jadi guru setelah sekian lama ?

Masih lekat diingatan saya tentang apa cita-cita saya waktu kecil. Saat itu, setiap kali ditanya cita-cita, saya selalu jawab ingin keliling dunia, bukan jadi guru. Hal ini masih berlaku sampai saya mengikuti PKL. 

Salah satu kegiatan di PKL adalah pengabdian masyarakat. Saat itu, kelompok pkl saya sepakat untuk memberikan bimbingan belajar gratis ke anak-anak desa sebagai salah satu kegiatan pengabdian masyarakat. Nah di momen inilah saya mulai tertarik dengan dunia mengajar. 

Setelah lulus kuliah, orang tua saya pun rupanya lebih setuju jika saya berprofesi sebagai guru. Soal honor yang kecil, kata orang tua saya tidak jadi masalah. "Sing penting ilmu manfaat dan insyaAllah berkah" begitu kata orang tua saya.

Gayung bersambut, saya pun diminta untuk mengajar matematika di sebuah sekolah swasta. Bahkan sebelum saya menerima ijazah. Kata waka kurikulumnya memang lagi butuh guru matematika. Saya mengiyakan tawaran tersebut.

Saya pun mulai mengajar. Awalnya saya menikmati momen mengajar. Hal ini berlangsung sampai saya menghadapi siswa yang susah dikondisikan. Saya kebingungan. Saya pun bertanya kepada guru-guru di sekolah soal bagaimana mengatasi masalah itu. Namun saya tidak mendapatkan jawaban dari mereka. Katanya, anak-anak memang begitu, kadang sudah dihukum pun masih begitu. 

Setelah itu, berbagai hambatan atau masalah selama mengajar berdatangan dengan masalah yang berbeda. Saya benar-benar kesulitan. Maklum, saya tidak kuliah di jurusan pendidikan, melainkan di jurusan ilmu murni. Sungguh, hal ini berhasil membuat saya sadar bahwa menjadi guru itu tidak mudah. 

Meskipun begitu, keinginan untuk berhenti mengajar tidak terpikir sekalipun. Saya makin tertarik dengan dunia pendidikan. Rasa ketertarikan ini pun makin membuncah manakala beberapa siswa yang saya ajar mulai menunjukkan perkembangan kemampuan secara signifikan. Beberapa ada yang bilang, kalau dulu mereka tidak suka dengan matematika. Namun ketidaksukaan tersebut sirna, saat saya yang mengajar matematika, kata mereka begitu. Terlepas dari motif mereka mengatakan itu, saya senang dan bersyukur dengan apa yang mereka raih. Saya bilang kepada mereka bahwa sebenarnya mereka bisa matematika hanya saja kemampuan yang mereka miliki tak pernah diasah dengan baik dan maksimal. 

Nah, momen tersebut rupanya begitu melekat diingatan saya. Setiap kali ingat momen itu, rasanya, bahagia menghampiri jiwa. 

Oleh sebab itu, begitu ada tawaran untuk mengajar lagi setelah sekian lama, saya pun mengiyakan hal itu. 

Seperti itulah alasan saya kembali menjadi guru setelah berhenti begitu lama. 



 

Jumat, 29 April 2022

About Me

Assalamu'alaikum
Saya Inda, seorang guru salah satu sekolah swasta di Bali. 
Saya suka mengemas materi pelajaran jadi menyenangkan dan seru. 
Saya juga suka share pengetahuan dan pengalaman saya selama menjadi ibu di blog www.indachakim.com
Apabila ada yang ingin ditanyan atau ajakan kerjasama silakan ke nusaaleya@gmail.com. 
Terima kasih

Wasssalamu'alaikum




Kamis, 21 April 2022

Ikhtiar Guru Mengurangi Pemanasan Global Dalang Perubahan Iklim

Siang itu, tepatnya saat jam pulang sekolah, cuaca begitu cerah. Langit biru nyaris bersih, hanya ada serabut awan cirrus yang menggelayut di sana. Cerah sekali. 

Adakalanya, kondisi cuaca mempengaruhi suasana hati. Cuaca cerah, hati gembira. Cuaca mendung, hati sendu. Namun, rupanya, cerahnya cuaca siang itu tak sejalan dengan ekspresi siswa saya yang bernama Sihab. Ia berdiri di depan gerbang sekolah. Pandangannya tertuju pada satu arah, arah menuju rumahnya. Penasaran, saya pun menghampirinya.

“Kenapa, Sihab?”

“Ini, Bu. Bapak lama jemputnya”

“Bentar lagi bapak dateng, InsyaAllah” Kata saya. Sayang, jawaban saya ini belum berhasil mengubah ekspresi sendu di wajahnya.

“Kalau bawa sepeda ontel kan enak, Sihab, nggak nunggu bapak jemput lagi. Jadi begitu sekolah selesai, kamu bisa langsung pulang dah, enak, tho?” usul saya.

“Nggak enak, Bu. Panaaasssss”

“Oooo, ya sudah kalau gitu, gimana kalau nunggu bapak di depan kantor aja, teduh di sana, daripada di sini, panas, yuk”

Alhamdulillah, sihab pun mau. Tak lama, Sihab pun pulang bersama sang bapak.

***



Sebenarnya, saya sudah menduga jawaban Sihab seperti itu saat saya menyarankannya memakai sepeda onthel ke sekolah. Karena ya, semua siswa saya pasti menjawab seperti itu, baik itu yang rumahnya jauh dari sekolah maupun yang dekat dengan sekolah. Kompak mereka menjawab ‘Panas, Bu’.

  

Saya pun tidak menyangkal itu, karena faktanya kondisi saat ini memang panas. Bagaimana tidak, hal-hal yang dapat meredam panas itu sendiri, seperti pepohonan maupun lahan-lahan hijau, sudah berkurang signifikan. Ini kondisi di desa tempat tinggal saya. Bagaimana dengan kondisi di perkotaan?

Pemanasan Global Dalang Perubahan Iklim

Nah panas yang kita rasakan ini disebabkan meningkatnya suhu atau temperatur rata-rata di permukaan bumi atau disebut juga dengan pemanasan global. Pemanasan global terjadi karena adanya efek rumah kaca. Efek rumah kaca itu sendiri adalah peristiwa terperangkapnya panas di bumi karena terhalang oleh gas emisi seperti karbondioksida yang berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik-pabrik atau industri, kebakaran hutan. Gas emisi ini terperangkap di atmosfer.

Udara panas yang kita rasakan sehari-hari ini bisa dikatakan dampak kecil dari adanya pemanasan global yang disebabkan efek rumah kaca. Meskipun dampak kecil namun rasanya sudah cukup menyiksa, bukan? Nggak betah kalau lama-lama beraktivitas di luar rumah. Kalaupun di rumah maunya dekat-dekat kipas angin seperti upin-ipin? 


sc. fb upin ipin official

Nah, baru-baru ini, Kanada, merasakan dampak luar biasa dari pemanasan global sebab adanya efek rumah kaca. Negara itu tidak merasakan udara panas seperti yang kita rasakan sehari-hari melainkan gelombang panas. Bahkan suhu sebuah wilayah di Kanada, Lytton, mencapai 49,6 celcius. Hal ini dipicu oleh efek rumah kaca yang berasal dari kebakaran hutan.

Selain itu, pemanasan global juga mengakibatkan perubahan iklim, lho. Dampak dari perubahan iklim ini tidak hanya dialami oleh satu orang atau satu wilayah saja melainkan menyentuh kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari berdampak pada lingkungan, ekonomi, hingga kesehatan kita.


Dampak Perubahan Iklim di Berbagai Aspek Kehidupan 


Dampak perubahan iklim pada lingkungan terlihat jelas berupa terjadinya cuaca ekstrem seperti yang terjadi di Cina berupa tingginya intensitas curah hujan. Pada tahun-tahun sebelumnya, curah hujan tak pernah begitu tinggi. Namun saat ini, curah hujan bisa meningkat drastis. Saking tingginya curah hujan sampai-sampai bisa mendatangkan banjir besar. Dampak lainnya yakni adanya fenomena es di kutub-kutub bumi meleleh yang menyebabkan permukaan air laut naik sehingga menyebabkan banjir. Selanjutnya, menurut Setiawan, Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat, perubahan iklim juga dapat menurunkan kuantitas air bersih bahkan diprediksi akan terjadi kelangkaan air bersih di tahun 2025.

 

Dampak perubahan iklim pada ekonomi yang paling kentara yakni terjadinya gagal panen. Tak hanya petani, nelayan pun menjadi sulit melaut karena perubahan iklim yang mengakibatkan cuaca tak menentu.

 


Selanjutnya, kesehatan juga ikut merasakan dampak dari perubahan iklim. Misalnya pada musim hujan, perubahan iklim yang menyebabkan curah hujan tinggi dapat membuat meningkatnya jumlah penderita demam berdarah. Lalu, dalam Merdeka disebutkan perubahan iklim yang mengakibatkan cuaca begitu panas dapat mengganggu kesehatan berupa kelelahan, kram otot, gangguan pernapasan dan jantung yang semakin memburuk hingga kekeringan yang menyebabkan kematian.

 


Dampak dari perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global benar-benar sudah menyentuh kehidupan kita sehari-hari. Tidak lagi dirasakan oleh suatu wilayah saja, melainkan banyak wilayah. Sedih nggak sih dengan fakta seperti ini? Pasti, maka dari itu, kita harus melakukan sesuatu, kita harus bertindak, kita harus beraksi, dan buang jauh-jauh rasa tak peduli terhadap dampak dari pemanasan global.

 Ikhtiar Guru Mengurangi Pemanasan Global Dalang Perubahan Iklim



Sebagai seorang guru yang tidak hanya berkewajiban untuk mengajar. Namun juga bertanggung jawab mendidik siswa. Ada beberapa hal sederhana yang saya lakukan demi bisa mengurangi pemanasan global.

Di sela-sela saya mengajar matematika, kadang saya menyisipkan materi yang berkaitan dengan pemanasan global yang merupakan dalang dari perubahan ikllim. Biasanya, untuk menyisipkan materi tersebut, saya awali dengan pertanyaan seperti ini ‘Panas banget ya hari ini? Kalian merasa gini juga, nggak? Sekadar informasi tambahan untuk kalian, nih, panas yang kita rasakan ini disebabkan pemanasan global, lho, tahu nggak apa itu pemanasan global? Apa penyebab pemanasan global? Yang jawabannya benar dapat 10 poin’. Setelah itu, barulah saya menjelaskan bagaimana cara mengurangi pemanasan global seperti menanam pohon di rumah, terutama pohon-pohon yang dapat menyerap gas-gas rumah kaca. Lalu menghemat penggunaan listrik, hingga tidak membakar sampah.

Tidak hanya sekali. Saya melakukan hal tersebut berkali-kali, berulang-ulang, sampai mereka hapal, paham, lalu mereka praktikkan di sekolah dan saya harap mereka juga mempraktikkan hal tersebut saat berada di rumah. 

Selain itu, sesekali, saya membuat media belajar menggunakan barang bekas. Hal ini bertujuan untuk menularkan semangat pada para siswa untuk meminimalkan sampah sendiri dengan cara memanfaatkannya kembali. 

media belajar pecahan dari kardus
dan kertas bekas

media tentang covid-19

media utk aritmatika sosial dari kertas bekas

permainan matematika bahan kardus dan kertas bekas

Selanjutnya, ada dua hal lagi yang saya ikhtiarkan untuk mengurangi pemanasan global dalang perubahan iklim. Pertama yakni membuat semacam kartu atau flash card yang isinya berkaitan dengan gambar yang tertera sebagai bagian dari upaya mengurangi global warming yang merupakan dalang perubahan iklim. Jadi saat saya nanti menyisipkan materi terkait pemanasan global, saya bisa memberikan kartu-kartu tersebut.

flash card untuk ikhtiar mengurangi pemanasan global
dalang perubahan iklim


Yang kedua, saya bergabung di #TeamUpForImpact. Saya akan ikut beberapa aksi yang digagas #TeamUpForImpact. Saya melakukan ini demi #UntukBumiKu . 




FYI,  bagi yang mau gabung ke #TEamUpForImpact silakan klik link ini yak https://teamupforimpact.org/

Jadi mari kita lakukan apa yang mampu kita lakukan untuk mengurangi pemanasan global. Buang jauh rasa tak peduli, jadi ayo beraksi. Tunggu apa lagi, kuatkan komitmen di hari bumi ini.  



***


Referensi 

Dampak perubahan iklim (http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-iklim/dampak-fenomena-perubahan-iklim/dampak/)

Dampak perubahan iklim (https://www.itb.ac.id/berita/)

Pemanasan global disebabkan efek rumah kaca (https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/)

Perubahan iklim bagi kesehatan (https://m.merdeka.com/jateng/bahaya-perubahan-iklim-bagi-kesehatan-manusia-perlu-diketahui-kln.html)

Perubahan iklim menyebabkan badai (https://nationalgeographic.grid.id/amp/133074589/perubahan-iklim-sebabkan-badai-dan-siklon-terbentuk-di-tempat-baru?page=2)

Grafik perubahan suhu permukaan bumi, dari tahun 1880 sampai 2021 (https://www.ncei.noaa.gov/access/monitoring/climate-at-a-glance/)

Gelombang panas di Kanada (https://www.bbc.com/indonesia/)

Senin, 18 April 2022

Berapa Honor Guru Sekolah Swasta Sebulan?

Assalamu'alaikum

Dear, Teman. 

Jadi guru honorer itu ternyata tidak mudah ya? apalagi jika tidak menganut paham ikhlas beramal. Pasti bakal baper seharian saat pertama kali tahu nominal gaji yang diterima setelah berpayah-payah mengajar para siswa. 

Awalnya saya sempat merasa seperti itu. Bukan tanpa alasan. Saya baper karena waktu itu memang tengah butuh uang dan saya mengharapkan gaji yang layak. Kalaupun tidak bisa mendapatkan gaji layak, ya minimal gaji sebagai guru honorer cukuplah untuk beli susu formula dan pospak anak. 

Sayangnya, saya harus gigit jari begitu saya membuka amplop gaji pertama kali. Ngajar 10 jam ditambah membimbing extra karya tulis ilmiah, cuma digaji 200 ribu rupiah sebulan. 

Kaget? Pasti. Nggak nyangka kalau bakal dapat gaji segitu. 

Aku sempat mengutarakan uneg-uneg soal gaji ke kepala sekolah. Kepsek pun meminta untuk memaklumi hal tersebut karena sekolah baru berdiri sehingga belum dapat dana bos yang dapat digunakan untuk menggaji guru. Sekolah sendiri tidak menarik biaya ke para siswa atau bisa dibilang sekolah gratis tis tis. Jadi untuk sementara ini, gaji yang didapatkan cuma dari yayasan. 

Kepsek juga bilang kalau sudah mengupayakan gaji yang minimal 500 ribu perguru, namun ditolak oleh pemilik yayasan dengan alasan yayasan tidak mampu untuk memberi gaji segitu. 

Gara-gara itu saya sempat berpikir untuk berhenti. Namun urung saya lakukan sebab nggak tega mau ninggalin beberapa siswa yang nampak begitu antusias saat mengikuti pelajaran saya. 

Ya, saya memutuskan tidak jadi berhenti, untuk saat ini. Meskipun cuma mendapatkan Gaji 200 ribu sebulan. 

Jadi seperti itulah fakta tentang gaji seorang guru sekolah swasta dalam sebulan di sekolah tempatku mengajar. 

Setiap sekolah memiliki kebijakan dan keputusan masing-masing. Fakta yang terjadi di saya, belum tentu berlaku di sekolah lainnya. 

Sekian curahatan hati saya. Next, insyallah kita berjumpa lagi di cerita lainnya. 

See ya

Wassalamu'alaikum 


Livable City Sinar Mas Land Permudah Jalan Menuju Indonesia Emas

sc. indonesiabaik Harapan saya sebagai seorang guru honorer di usia kemerdekaan RI yang ke-78 ini adalah semakin banyak livable city alias k...