Indonesia dianugerahkan kekayaan alam yang melimpah
ruah. Negeri ini kaya akan berbagai macam tanaman. Salah satunya yakni kaya
akan tanaman bambu. Berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia bahwa terdapat 176 spesies bambu di Indonesia
dari total 1620 jenis bambu yang ada di dunia yang berasal dari 80 negara.
Hal ini berarti 10% jenis bambu di dunia berada di Indonesia. Bahkan
sekitar 105 jenis bambu yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik. Saking
kayanya, Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia sebagai negara penyuplai
bambu.
Nah, tanaman bambu itu sendiri merupakan tanaman
yang beruas dan berongga di bagian batangnya yang merupakan tanaman anggota
jenis rerumputan atau rumput-rumputan.
Bambu bermanfaat bagi ekonomi, konservasi, dan
kebudayaan. Indonesia diperkirakan memiliki 1 juta hektar lebih tanaman bambu,
namun, hanya 25.000 hektar yang telah dikelola dalam bentuk hutan/kebun bambu.
Sementara sisanya tumbuh secara sporadis. Di Indonesia, bambu memiliki potensi
yang sangat menjanjikan untuk dimanfaatkan dengan baik. Tumbuhan ini pun mudah
dikembangkan dan mempunyai daur hidup yang relatif cepat dengan waktu panen
hanya 3–4 tahun.
Belum banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui
fakta bahwa bambu memiliki begitu banyak manfaat. Hal ini mengakibatkan
lahan-lahan yang ditanami bambu beralih fungsi. Jika hal ini terus terjadi maka
tidak menutup kemungkinan bambu-bambu khas negeri ini bisa menjadi langka hingga
punah. Sebagaimana pernyataan Jatmika, pemimpin Yayasan Bambu Indonesia, dalam
kompas mengungkapkan bahwa 37 jenis bambu di Jawa Barat kini sangat langka.
Melansir dari Baliilu, disebutkan bahwa ada jenis
bambu di daerah Tabanan yang juga mengalami kelangkaan. Salah satunya diakibatkan
oleh kurangnya perawatan dan pengetahuan tentang bambu yang tidak hanya
bermanfaat untuk alam melainkan juga dapat dijadikan sebagai bahan pangan dan
sumber penghasilan.
Adapun jenis bambu yang pernah mengalami kelangkaan
tersebut adalah bambu tabah. Hal ini diketahui oleh seorang akademisi dari
Universitas Udayana bernama Dr Ir Pande Ketut Diah Kencana, MS. Beliau pun
segera turun tangan untuk menghentikan kelangkaan bambu tabah. Namun beliau
menyadari tidak bisa sepenuhnya berada di lapangan untuk memperhatikan bambu
tabah. Beliau mengharapkan adanya bala bantuan untuk menjaga kelestarian bambu
tabah.
Gayung bersambut, PT. Astra International Tbk dan
Perkumpulan Desa Lestari mengadakan Program Kampung Berseri Astra-Desa
Sejahtera (KBA-DS) di Tabanan, tepatnya di kecamatan Pupuan dan Selemadeg
Barat.
Sc. Desa Lestari
Adapun program KBA-DS yang diselenggarakan oleh PT.
Astra International Tbk dimulai sejak 2018 hingga tahun 2020. Sebanyak 811
petani dari 25 desa yang berasal dari kecamatan Pupuan dan Selemadeg Barat mengikuti program tersebut. Dalam kurun waktu
2 tahun, para petani diberikan pelatihan yang bertujuan memberdayakan kampung,
mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan benefit bagi pendapatan dengan
memberi nilai tambah.
Astra bersama dengan Perkumpulan Desa Lestari
secara bersama-sama berusaha untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat
yang dikelola oleh Koperasi Tunas Bambu Lestari, BUMDesma Pupuan, Kelompok Tani
(Subak Abian), dan KUB. Astra dan Perkumpulan Desa Lestari serta
organisasi-organisasi tersebut berkolaborasi mengadakan kegiatan pelatihan
sebagai usaha memberdayakan masyarakat dalam mengolah bambu tabah.
Pelatihan-pelatihan yang diikuti oleh 811 petani tersebut antara lain mengenai
peningkatan kualitas produksi, pengemasan rebung bambu tabah, pengembangan
produk olahan rebung bambu tanah, dan sebagainya.
Alhamdulillah, apa yang diikhtiari oleh Astra,
Perkumpulan Desa Lestari, Koperasi Tunas Bambu Lestari, BUMDesma Pupuan,
Kelompok Tani (Subak Abian), dan KUB, berbuah manis sekali. Salah seorang
petani bambu tabah, Pak Griswara, mengungkapkan bahwa saat ini ia bisa
merasakan manfaat dari program KBA-DS. Salah satunya yakni Rebung bambu tabah
yang ia panen saat ini berkualitas grade A. Dengan kualitas rebung bambu tabah
yang sebaik ini, maka ia bisa menjual rebung bambu tabah dengan harga yang
tinggi. Jika masyarakat sudah mulai merasakan manfaat dari menanam bambu tabah,
salah satunya manfaat dari sisi ekonomi, maka jenis bambu yang satu inipun
tidak akan mengalami kelangkaan lagi. Yang ada malah banyak orang yang
berbondong-bondong menanam bambu tabah, termasuk saya, yang terinspirasi dengan
apa yang dilakukan oleh Astra dan semuanya.
Sc. Mongabay
Sebagai warga Bali, saya mengucapkan terima kasih
karena PT. Astra International Tbk sudah peduli dan all out mengulurkan tangan
untuk menjaga kelestarian bambu tabah, lalu meningkatkan ekonomi para petani
bambu tabah. Semoga apa yang dilakukan Astra ini menjadi inspirasi bagi banyak
orang. Semoga juga penjualan bambu tabah produksi petani Pupuan dan Selemadeg
Barat semakin meningkat sampai tembus di kancah internasional. Aamiin.
***
Referensi:
https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/2966/pengembangan-bambu-berkelanjutan#:~:text=Terdapat%20176%20spesies%20bambu%20di,di%20Indonesia%20merupakan%20tanaman%20endemik.
https://baliilu.com/kupas-tuntas-bambu-tabah-dari-hulu-ke-hilir-bersama-diah-kencana/
https://foresteract.com/bambu/
https://sains.kompas.com/read/2011/01/14/13234944/37.Bambu.Nusantara.Tergolong.Langka