Senin, 05 Desember 2022

Peran Astra Menjaga Kelestarian Bambu Langka hingga Meningkatkan Ekonomi Para Petani

Indonesia dianugerahkan kekayaan alam yang melimpah ruah. Negeri ini kaya akan berbagai macam tanaman. Salah satunya yakni kaya akan tanaman bambu. Berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia bahwa terdapat 176 spesies bambu di Indonesia dari total 1620 jenis bambu yang ada di dunia yang berasal dari 80 negara. Hal  ini berarti 10% jenis bambu di dunia berada di Indonesia. Bahkan sekitar 105 jenis bambu yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik. Saking kayanya, Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia sebagai negara penyuplai bambu.

Nah, tanaman bambu itu sendiri merupakan tanaman yang beruas dan berongga di bagian batangnya yang merupakan tanaman anggota jenis rerumputan atau rumput-rumputan.

Bambu bermanfaat bagi ekonomi, konservasi, dan kebudayaan. Indonesia diperkirakan memiliki 1 juta hektar lebih tanaman bambu, namun, hanya 25.000 hektar yang telah dikelola dalam bentuk hutan/kebun bambu. Sementara sisanya tumbuh secara sporadis. Di Indonesia, bambu memiliki potensi yang sangat menjanjikan untuk dimanfaatkan dengan baik. Tumbuhan ini pun mudah dikembangkan dan mempunyai daur hidup yang relatif cepat dengan waktu panen hanya 3–4 tahun.

Belum banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui fakta bahwa bambu memiliki begitu banyak manfaat. Hal ini mengakibatkan lahan-lahan yang ditanami bambu beralih fungsi. Jika hal ini terus terjadi maka tidak menutup kemungkinan bambu-bambu khas negeri ini bisa menjadi langka hingga punah. Sebagaimana pernyataan Jatmika, pemimpin Yayasan Bambu Indonesia, dalam kompas mengungkapkan bahwa 37 jenis bambu di Jawa Barat kini sangat langka.

Melansir dari Baliilu, disebutkan bahwa ada jenis bambu di daerah Tabanan yang juga mengalami kelangkaan. Salah satunya diakibatkan oleh kurangnya perawatan dan pengetahuan tentang bambu yang tidak hanya bermanfaat untuk alam melainkan juga dapat dijadikan sebagai bahan pangan dan sumber penghasilan.

Adapun jenis bambu yang pernah mengalami kelangkaan tersebut adalah bambu tabah. Hal ini diketahui oleh seorang akademisi dari Universitas Udayana bernama Dr Ir Pande Ketut Diah Kencana, MS. Beliau pun segera turun tangan untuk menghentikan kelangkaan bambu tabah. Namun beliau menyadari tidak bisa sepenuhnya berada di lapangan untuk memperhatikan bambu tabah. Beliau mengharapkan adanya bala bantuan untuk menjaga kelestarian bambu tabah.

Gayung bersambut, PT. Astra International Tbk dan Perkumpulan Desa Lestari mengadakan Program Kampung Berseri Astra-Desa Sejahtera (KBA-DS) di Tabanan, tepatnya di kecamatan Pupuan dan Selemadeg Barat.  

Sc. Desa Lestari

Sc. Desa Lestari

Adapun program KBA-DS yang diselenggarakan oleh PT. Astra International Tbk dimulai sejak 2018 hingga tahun 2020. Sebanyak 811 petani dari 25 desa yang berasal dari kecamatan Pupuan dan Selemadeg Barat  mengikuti program tersebut. Dalam kurun waktu 2 tahun, para petani diberikan pelatihan yang bertujuan memberdayakan kampung, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan benefit bagi pendapatan dengan memberi nilai tambah.

Astra bersama dengan Perkumpulan Desa Lestari secara bersama-sama berusaha untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang dikelola oleh Koperasi Tunas Bambu Lestari, BUMDesma Pupuan, Kelompok Tani (Subak Abian), dan KUB.  Astra  dan Perkumpulan Desa Lestari serta organisasi-organisasi tersebut berkolaborasi mengadakan kegiatan pelatihan sebagai usaha memberdayakan masyarakat dalam mengolah bambu tabah. Pelatihan-pelatihan yang diikuti oleh 811 petani tersebut antara lain mengenai peningkatan kualitas produksi, pengemasan rebung bambu tabah, pengembangan produk olahan rebung bambu tanah, dan sebagainya.

Alhamdulillah, apa yang diikhtiari oleh Astra, Perkumpulan Desa Lestari, Koperasi Tunas Bambu Lestari, BUMDesma Pupuan, Kelompok Tani (Subak Abian), dan KUB, berbuah manis sekali. Salah seorang petani bambu tabah, Pak Griswara, mengungkapkan bahwa saat ini ia bisa merasakan manfaat dari program KBA-DS. Salah satunya yakni Rebung bambu tabah yang ia panen saat ini berkualitas grade A. Dengan kualitas rebung bambu tabah yang sebaik ini, maka ia bisa menjual rebung bambu tabah dengan harga yang tinggi. Jika masyarakat sudah mulai merasakan manfaat dari menanam bambu tabah, salah satunya manfaat dari sisi ekonomi, maka jenis bambu yang satu inipun tidak akan mengalami kelangkaan lagi. Yang ada malah banyak orang yang berbondong-bondong menanam bambu tabah, termasuk saya, yang terinspirasi dengan apa yang dilakukan oleh Astra dan semuanya.


Sc. Mongabay

Sebagai warga Bali, saya mengucapkan terima kasih karena PT. Astra International Tbk sudah peduli dan all out mengulurkan tangan untuk menjaga kelestarian bambu tabah, lalu meningkatkan ekonomi para petani bambu tabah. Semoga apa yang dilakukan Astra ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Semoga juga penjualan bambu tabah produksi petani Pupuan dan Selemadeg Barat semakin meningkat sampai tembus di kancah internasional. Aamiin.  

 

*** 

Referensi:

https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/2966/pengembangan-bambu-berkelanjutan#:~:text=Terdapat%20176%20spesies%20bambu%20di,di%20Indonesia%20merupakan%20tanaman%20endemik.

https://baliilu.com/kupas-tuntas-bambu-tabah-dari-hulu-ke-hilir-bersama-diah-kencana/

https://foresteract.com/bambu/

https://sains.kompas.com/read/2011/01/14/13234944/37.Bambu.Nusantara.Tergolong.Langka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Livable City Sinar Mas Land Permudah Jalan Menuju Indonesia Emas

sc. indonesiabaik Harapan saya sebagai seorang guru honorer di usia kemerdekaan RI yang ke-78 ini adalah semakin banyak livable city alias k...