Jumat, 29 April 2022
About Me
Kamis, 21 April 2022
Ikhtiar Guru Mengurangi Pemanasan Global Dalang Perubahan Iklim
Siang itu, tepatnya saat jam pulang sekolah, cuaca begitu cerah. Langit biru nyaris bersih, hanya ada serabut awan cirrus yang menggelayut di sana. Cerah sekali.
Adakalanya,
kondisi cuaca mempengaruhi suasana hati. Cuaca cerah, hati gembira. Cuaca
mendung, hati sendu. Namun, rupanya, cerahnya cuaca siang itu tak sejalan
dengan ekspresi siswa saya yang bernama Sihab. Ia berdiri di depan gerbang
sekolah. Pandangannya tertuju pada satu arah, arah menuju rumahnya. Penasaran,
saya pun menghampirinya.
“Kenapa,
Sihab?”
“Ini,
Bu. Bapak lama jemputnya”
“Bentar
lagi bapak dateng, InsyaAllah” Kata saya. Sayang, jawaban saya ini belum
berhasil mengubah ekspresi sendu di wajahnya.
“Kalau
bawa sepeda ontel kan enak, Sihab, nggak nunggu bapak jemput lagi. Jadi begitu
sekolah selesai, kamu bisa langsung pulang dah, enak, tho?” usul saya.
“Nggak
enak, Bu. Panaaasssss”
“Oooo,
ya sudah kalau gitu, gimana kalau nunggu bapak di depan kantor aja, teduh di
sana, daripada di sini, panas, yuk”
Alhamdulillah,
sihab pun mau. Tak lama, Sihab pun pulang bersama sang bapak.
***
Sebenarnya,
saya sudah menduga jawaban Sihab seperti itu saat saya menyarankannya memakai
sepeda onthel ke sekolah. Karena ya, semua siswa saya pasti menjawab seperti
itu, baik itu yang rumahnya jauh dari sekolah maupun yang dekat dengan sekolah.
Kompak mereka menjawab ‘Panas, Bu’.
Saya
pun tidak menyangkal itu, karena faktanya kondisi saat ini memang panas.
Bagaimana tidak, hal-hal yang dapat meredam panas itu sendiri, seperti pepohonan
maupun lahan-lahan hijau, sudah berkurang signifikan. Ini kondisi di desa
tempat tinggal saya. Bagaimana dengan kondisi di perkotaan?
Pemanasan Global Dalang Perubahan Iklim
Nah panas yang kita rasakan ini disebabkan meningkatnya suhu atau temperatur rata-rata di permukaan bumi atau disebut juga dengan pemanasan global. Pemanasan global terjadi karena adanya efek rumah kaca. Efek rumah kaca itu sendiri adalah peristiwa terperangkapnya panas di bumi karena terhalang oleh gas emisi seperti karbondioksida yang berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik-pabrik atau industri, kebakaran hutan. Gas emisi ini terperangkap di atmosfer.
Udara panas yang kita rasakan sehari-hari ini bisa dikatakan dampak kecil dari adanya pemanasan global yang disebabkan efek rumah kaca. Meskipun dampak kecil namun rasanya sudah cukup menyiksa, bukan? Nggak betah kalau lama-lama beraktivitas di luar rumah. Kalaupun di rumah maunya dekat-dekat kipas angin seperti upin-ipin?
![]() |
sc. fb upin ipin official |
Nah, baru-baru ini, Kanada, merasakan dampak luar biasa dari pemanasan global sebab adanya efek rumah kaca. Negara itu tidak merasakan udara panas seperti yang kita rasakan sehari-hari melainkan gelombang panas. Bahkan suhu sebuah wilayah di Kanada, Lytton, mencapai 49,6 celcius. Hal ini dipicu oleh efek rumah kaca yang berasal dari kebakaran hutan.
Selain itu, pemanasan global juga mengakibatkan perubahan iklim, lho. Dampak dari perubahan iklim ini tidak hanya dialami oleh satu orang atau satu wilayah saja melainkan menyentuh kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari berdampak pada lingkungan, ekonomi, hingga kesehatan kita.
Dampak Perubahan Iklim di Berbagai Aspek Kehidupan
Dampak
perubahan iklim pada lingkungan terlihat jelas berupa terjadinya cuaca ekstrem
seperti yang terjadi di Cina berupa tingginya intensitas curah hujan. Pada
tahun-tahun sebelumnya, curah hujan tak pernah begitu tinggi. Namun saat ini,
curah hujan bisa meningkat drastis. Saking tingginya curah hujan sampai-sampai
bisa mendatangkan banjir besar. Dampak lainnya yakni adanya fenomena es di kutub-kutub
bumi meleleh yang menyebabkan permukaan air laut naik sehingga menyebabkan banjir. Selanjutnya, menurut
Setiawan, Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat,
perubahan iklim juga dapat menurunkan kuantitas air bersih bahkan diprediksi
akan terjadi kelangkaan air bersih di tahun 2025.
Dampak
perubahan iklim pada ekonomi yang paling kentara yakni terjadinya gagal panen. Tak
hanya petani, nelayan pun menjadi sulit melaut karena perubahan iklim yang
mengakibatkan cuaca tak menentu.
Selanjutnya,
kesehatan juga ikut merasakan dampak dari perubahan iklim. Misalnya pada musim
hujan, perubahan iklim yang menyebabkan curah hujan tinggi dapat membuat
meningkatnya jumlah penderita demam berdarah. Lalu, dalam Merdeka disebutkan
perubahan iklim yang mengakibatkan cuaca begitu panas dapat mengganggu
kesehatan berupa kelelahan, kram otot, gangguan pernapasan dan jantung yang semakin
memburuk hingga kekeringan yang menyebabkan kematian.
Dampak
dari perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global benar-benar sudah
menyentuh kehidupan kita sehari-hari. Tidak lagi dirasakan oleh suatu wilayah
saja, melainkan banyak wilayah. Sedih nggak sih dengan fakta seperti ini?
Pasti, maka dari itu, kita harus melakukan sesuatu, kita harus bertindak, kita
harus beraksi, dan buang jauh-jauh rasa tak peduli terhadap dampak dari pemanasan
global.
Ikhtiar Guru Mengurangi Pemanasan Global Dalang Perubahan Iklim
Sebagai seorang guru yang tidak hanya berkewajiban untuk mengajar. Namun juga bertanggung jawab mendidik siswa. Ada beberapa hal sederhana yang saya lakukan demi bisa mengurangi pemanasan global.
Di sela-sela saya mengajar matematika, kadang saya menyisipkan materi yang berkaitan dengan pemanasan global yang merupakan dalang dari perubahan ikllim. Biasanya, untuk menyisipkan materi tersebut, saya awali dengan pertanyaan seperti ini ‘Panas banget ya hari ini? Kalian merasa gini juga, nggak? Sekadar informasi tambahan untuk kalian, nih, panas yang kita rasakan ini disebabkan pemanasan global, lho, tahu nggak apa itu pemanasan global? Apa penyebab pemanasan global? Yang jawabannya benar dapat 10 poin’. Setelah itu, barulah saya menjelaskan bagaimana cara mengurangi pemanasan global seperti menanam pohon di rumah, terutama pohon-pohon yang dapat menyerap gas-gas rumah kaca. Lalu menghemat penggunaan listrik, hingga tidak membakar sampah.
Tidak
hanya sekali. Saya melakukan hal tersebut berkali-kali, berulang-ulang, sampai
mereka hapal, paham, lalu mereka praktikkan di sekolah dan saya harap mereka
juga mempraktikkan hal tersebut saat berada di rumah.
Selain itu, sesekali, saya membuat media belajar menggunakan barang bekas. Hal ini bertujuan untuk menularkan semangat pada para siswa untuk meminimalkan sampah sendiri dengan cara memanfaatkannya kembali.
![]() |
media belajar pecahan dari kardus dan kertas bekas |
![]() |
media tentang covid-19 |
![]() |
media utk aritmatika sosial dari kertas bekas |
![]() |
permainan matematika bahan kardus dan kertas bekas |
Selanjutnya, ada dua hal lagi yang saya ikhtiarkan untuk mengurangi pemanasan global dalang perubahan iklim. Pertama yakni membuat semacam kartu atau flash card yang isinya berkaitan dengan gambar yang tertera sebagai bagian dari upaya mengurangi global warming yang merupakan dalang perubahan iklim. Jadi saat saya nanti menyisipkan materi terkait pemanasan global, saya bisa memberikan kartu-kartu tersebut.
![]() |
flash card untuk ikhtiar mengurangi pemanasan global dalang perubahan iklim |
Yang kedua, saya bergabung di #TeamUpForImpact. Saya akan ikut beberapa aksi yang digagas #TeamUpForImpact. Saya melakukan ini demi #UntukBumiKu .
FYI, bagi yang mau gabung ke #TEamUpForImpact silakan klik link ini yak https://teamupforimpact.org/
Jadi mari kita lakukan apa yang mampu kita lakukan untuk mengurangi pemanasan global. Buang jauh rasa tak peduli, jadi ayo beraksi. Tunggu apa lagi, kuatkan komitmen di hari bumi ini.
***
Dampak perubahan iklim (http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-iklim/dampak-fenomena-perubahan-iklim/dampak/)
Dampak perubahan iklim (https://www.itb.ac.id/berita/)
Pemanasan global disebabkan efek rumah kaca (https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/)
Perubahan iklim bagi kesehatan (https://m.merdeka.com/jateng/bahaya-perubahan-iklim-bagi-kesehatan-manusia-perlu-diketahui-kln.html)
Perubahan iklim menyebabkan badai (https://nationalgeographic.grid.id/amp/133074589/perubahan-iklim-sebabkan-badai-dan-siklon-terbentuk-di-tempat-baru?page=2)
Grafik perubahan suhu permukaan bumi, dari tahun 1880 sampai 2021 (https://www.ncei.noaa.gov/access/monitoring/climate-at-a-glance/)
Senin, 18 April 2022
Berapa Honor Guru Sekolah Swasta Sebulan?
Andai Tak Ada Lagi yang Mau Jadi Guru
Andai tak ada lagi yang mau jadi guru Mungkin negeri ini akan cepat maju Maju korupsinya Maju kolusinya Maju nepotismenya Maju kriminalitasn...
-
Siang itu, tepatnya saat jam pulang sekolah, cuaca begitu cerah. Langit biru nyaris bersih, hanya ada serabut awan cirrus yang menggelayut d...
-
Dear Diary Jadi guru lagi setelah vakum sekian lama. Berapa lama ya vakum jadi guru? Lama banget. Kalau dihitung-hitung sudah 11 tahun. Wakt...
-
Assalamu'alaikum Dear, Teman. Jadi guru honorer itu ternyata tidak mudah ya? apalagi jika tidak menganut paham ikhlas beramal. Pasti ba...